Nama kimia obat ini adalah 3,4-methylenedioxy methcathinone. Obat ini termasuk ke dalam turunan (derivate) cathinone atau katinona. Cara menggunakannya yaitu dicampur dengan minuman misalnya minuman berkarbonasi.
Apa efek dari M1?
Efek yang ditimbulkannya antara lain rasa segar, gembira berlebihan /euphoria, dan mencegah kantuk, rasa haus berlebihan, dan insomnia. Orang yang mengkonsumsi M1 juga mempunyai energy yang berlebihan, selalu ingin berbicara, rasa mengambang dan santai. Celakanya, pada pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan halusinasi dan sakit jiwa (psikosis).
Dalam beberapa keadaan, M1 dapat menimbulkan kematian karena dapat meningkatkan tekanan darah dan kehilangan kendali diri. Selain itu, M1 diduga dapat mencetuskan penyakit seperti asma, epilepsi, diabetes, serta keguguran.
Methylone memiliki struktur kimia dan efek yang mirip dengan MDMA. Methylone merupakan turunan dari cathinone (katinona.) yang selama ini termasuk narkotika golongan I dalam Undang-Undang nomor 35 tahun 2009.
Seperti dikutip eHow, Jumat (1/2), dan kemudian dikutip katakabar.com, methylone memiliki kekuatan +4 atau lebih kuat dari turunan katinona lainnya. Katinona merupakan narkotika golongan I yang hanya boleh digunakan untuk keperluan riset. Untuk keperluan medis sekali pun, narkotika golongan itu tidak diizinkan, apalagi untuk keperluan rekreasional.
Begitu pula dengan methylone, zat itu sangat berbahaya jika digunakan untuk rekreasional. Sebab penggunanya bisa merasa mual, muntah, pusing, kejang, dada berdebar, kram jantung, dan bisa berujung kematian. Efek penggunaan methylone bisa nge-fly mirip dengan stimulan seperti amfetamin, MDMA, dan kokain. Efek ini termasuk euforia dan peningkatan energi. Pengguna juga merasa cuek dan lebih percaya diri jika mengonsumsi methylone.
Dengan mengonsumsi methylone bisa memaksa tubuh bekerja lebih cepat. Denyut jantung menjadi meningkat ke titik yang bisa membuat penggunanya mengalami palpitasi atau denyut jantung tidak teratur, bahkan setelah ia berhenti minum obat.
Penggunaan zat ini seperti alkohol, bisa menyebabkan penglihatan kabur dan mual. Begitu juga dengan ekstasi, yang bisa menyebabkan penggunanya mengepalkan rahang atau menggiling gigi. Jari tangan dan kaki juga bisa berubah menjadi kebiruan. Selera pengguna bisa ditekan, yang bisa menyebabkan anoreksia.
Untuk jangka panjangnya, seseorang yang menggunakan methylone, energi dan vitalitasnya bisa meningkat yang bisa beranjak ke masalah sirkulasi, paranoia, dan insomnia. Halusinasi dan delusi mungkin datang, tapi gejala itu mungkin pada saat yang tak diinginkan. Jika obat itu dihirup, saluran hidung dan mulut bisa meradang. Ini bisa mengakibatkan mimisan.
Karena efeknya berbahaya, methylone dianggap ilegal di sejumlah negara seperti Finlandia, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda, dan Israel. Dan zat ini tak diakui di Amerika Serikat.
Penah beredar di Belanda
Metiton memang jenis narkoba baru. Bukan hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi dunia. Di pasaran narkoba, Metilon mulai populer pada awal tahun 2000an. Metilon bisa dijadikan tablet ataupun cairan.
Di Belanda, Metilon pernah beredar dalam bentuk cairan, dengan nama Explosion. Di negara lain, Metilon dijual dalam bentuk bubuk dan tablet. Namanya pun bervariasi. Ada yang menyebutnya Metilon, ada juga yang menamakannya Purple Wave, Vanilla Sky, Ease dan Bliss.
Begitu pula mengonsumsinya. Ada yang digaung dengan ekstasi (MDMA), ganja, soft drink.
Pada tahun 1980, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahaya Metilon. Namun 16 tahun kemudian, J�cob Peyton dan Alexander Shulgin nekad mempatenkannya sebagai obat anti depresi. Namun sejak tahun 2004, Metilon tidak lagi digunakan sebagai anti-depresan, karena ternyata banyak disalahgunakan.
Di Amerika Serikat, �barang haram� tersebut baru dilarang secara resmi, pada bulan Oktober 2011. Hanya saja, ketika itu, larangannya masih bersifat sementara. Tetapi setahun kemudian, larangan itu ditingkatkan jadi permanen. Pelanggaran terhadap larangan tersebut, diancam hukuman maksimal, yakni 20 tahun.
Selain di AS, New Zealand dan Belanda, negara lain yang juga mengharamkan Metilon, adalah lnggris dan Swedia. Kedua negara tersebut sudah melarang Metilon diedarkan (apalagi diproduksi), sejak April 2010.
Secara umum, Metilon memiliki efek yang hampir sama dengan ekstasi. Yakni menimbulkan rasa gembira, penuh semangat dan tak kenal lelah. �Karena itu, pemakai Metilon selalu terlihat gembira, penuh semangat, enerjik dan tak pernah lelah,� jelas dr Lula Kamal sebagaimana dikutip Nyata, Kamis (31/1) lalu.
Menurut Lula yang kini menekuni masalah narkoba, efek egatif pemakaian Metilon juga tidak ringan. Bahkan lebih berat daripada ekstasi.
Metilon bisa merusak susunan syaraf pusat, pembuluh darah, jantung, ginjal dan liver, kanker mulut, lambung, anorexia, insomnia, kelelahan yang parah, paranoid dan bahkan kematian. �Seberapa buruk akibat dan penggunaan narkoba jenis baru ini, sangat tergantung pada respons tubuh masing-masing pemakai,� tambah Lula.
Sesuai dengan nama kimianya, salah satu bahan yang digunakan untuk membuat Metilon adalah cathinone. ini zat alami yang diambil darn daun khat (baca: kot).
Daun khat mengandung cathine dan cathinone. Tanaman khat banyak tumbuh di negara-negara Afrika Timur. Daunnya selalu hijau, sepanjang masa. Oleh penduduk setempat, Khat blasa dikunyah daunnya seperti yang dilakukan para pemakan sirih.
Manfaat yang mereka dapatkan dari mengunyah daun Khat merasa mendapatkan enerji tambahan, jadi lebih bahagia dan penuh semangat. �Sudah lama orang menyalahgunakan Cathinone itu,� kata seorang saksi ahli BNN, KombesPol dr Mufti Djusnir.
Efek pada burung
Seperti saya sebutkan dalam awal cerita, salah seorang kawan pernah menggunakan Explosion. Namun saat itu saya tidak tahu apa kandungan Explosion, juga tidak tahu darimana teman itu mendapatkannya. Saya baru menyadari Explosion adalah Metilon setelah membaca-baca referensi tentang narkoba terkait kasus Raffi.
Untuk efek penggunaan Metilon pada burung silakan Anda baca artikel yang pernah saya tulis sebelumnya, yakni Kenali dan Hindari Burung kena Doping.
Inti dari artikel tersebut adalah bahwa penggunaan doping pada burung menyebabkan burung ketagihan dan karenanya dia hanya akan tampil jika diberikan asupan yang sama namun dengan dosis yang semakin lama semakin besar. Pada suatu saat selanjutnya, ketika secara mental burung masih memerlukan dukungan �asupan haram� tetapi fisik sudah tidak menerima beban kerja yang berlebih dan terus-menerus, maka burung akan drop sepenuh-penuhnya drop alias KO, tewas.
Dengan demikian, tidak peduli apakah itu Metilon, Kristal Meth atau Ice dan sebagainya, jangan pernah Anda berikan kepada burung kecuali Anda memang sudah tidak sayang kepada momongan Anda.
Narkotika yang awalnya dikatakan sejenis ekstasi (MDMA) itu ditemukan bersama lintingan ganja di sana. Belakangan ternyata diketahui bahwa jenis narkotika yang ditemukan ini bukan ekstasi biasa, melainkan merupakan senyawa turunan cathinone. Saya akan mencoba membahas apa itu cathinone dengan rujukan dari National Institute of Drug Abuse dan European Monitoring Center for Drugs and Drugs Addiction.
"Cathinone" dalam garam mandi
Istilah bath salt atau garam mandi mengacu pada sebuah keluarga dari obat yang mengandung satu atau lebih bahan kimia sintetis yang berhubungan dengan cathinone, stimulan seperti amphetamine yang ditemukan secara alami di tanaman Khat (sejenis tanaman narkotika).
Laporan yang berhubungan dengan intoksikasi berat dan efek kesehatan yang berbahaya akibat penggunaan cathinone telah membuat zat ini menjadi masalah kesehatan yang serius. Cathinone sintetis dapat menimbulkan euforia dan "keramahan" yang meningkat serta dorongan seksual. Tetapi berdasarkan pengalaman pengguna, zat ini juga menimbulkan paranoia, agitasi, delirium, dan halusinasi sampai gejala psikotik, bahkan perilaku kekerasan. Kematian akibat obat ini telah dilaporkan dalam beberapa kasus.
Dipasarkan dengan nama lain
Produk cathinone sintetis dipasarkan sebagai bath salt atau garam mandi untuk menghindari deteksi oleh pihak berwenang. Pembeli garam mandi tidak harus bingung dengan produk-produk seperti garam Epsom yang dijual untuk meningkatkan pengalaman mandi.
Garam mandi biasanya berbentuk bubuk kristal putih atau coklat dan dijual dalam paket plastik atau foil kecil yang berlabel "bukan untuk konsumsi manusia". Kadang-kadang juga dipasarkan sebagai "makanan tanaman"�atau, baru-baru ini, sebagai "pembersih perhiasan" atau "pembersih layar ponsel". Zat ini dijual secara online dan di toko-toko obat perlengkapan di bawah berbagai nama merek, seperti Ivory Wave, Bloom, Cloud Nine, Lunar Wave, Vanilla Sky, White Lightning, dan Scarface.
Bagaimana "cathinone" disalahgunakan?
Cathinone yang terkandung dalam garam mandi biasanya digunakan secara oral, dihirup, atau disuntikkan. Efeknya tentu sebagai stimulan yang diharapkan meningkatkan rasa gembira, percaya diri, dan keinginan seksual yang tinggi.
Cathinone sintetis yang umum ditemukan pada garam mandi termasuk methylenedioxypyrovalerone (MDPV), mephedrone, dan methylone. Banyak yang masih belum diketahui tentang bagaimana zat ini memengaruhi otak manusia dan masing-masing mungkin memiliki sifat yang agak berbeda. Secara kimiawi, zat ini mirip dengan amphetamine (seperti methamphetamine) serta MDMA (ekstasi).
Efek peningkatan energi dan sering gelisah dilaporkan pada mereka yang menggunakan cathinone secara konsisten dengan obat lain seperti amphetamine dan kokain yang meningkatkan kandungan zat kimia otak dopamin dalam sirkuit otak yang mengatur reward dan gerakan. Lonjakan dopamin di sirkuit ini menyebabkan perasaan euforia dan peningkatan aktivitas. Gelombang serupa zat kimiawi otak norepinefrin dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa MDPV, cathinone sintetis yang paling umum ditemukan dalam darah dan urine pasien unit gawat darurat setelah konsumsi garam mandi, meningkatkan dopamin di otak dengan cara yang sama seperti kokain, tetapi setidaknya 10 kali lebih kuat.
Efek halusinasi sering dilaporkan pada pengguna garam mandi konsisten dengan obat lain seperti MDMA atau LSD yang meningkatkan kadar neurotransmitter lain, yaitu serotonin. Pada sebuah analisis baru-baru ini tentang efek obat ini terhadap tikus, mephedrone dan methylone menunjukkan bahwa obat ini meningkatkan kadar serotonin dalam cara yang mirip dengan MDMA.
Ancaman yang berkembang
Ketika garam mandi muncul pada akhir dekade terakhir, zat ini dengan cepat mendapatkan popularitas di AS dan Eropa. Pada bulan Oktober 2011, US Drug Enforcement Administration menempatkan tiga cathinone sintetis umum di bawah larangan darurat sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Cathinone telah dihubungkan dengan lonjakan drastis ke unit gawat darurat dan pusat kendali racun di Amerika. Reaksi yang dilaporkan oleh mereka yang membutuhkan perhatian medis setelah menggunakan garam mandi, di antaranya adalah gejala jantung (seperti jantung berdegup kencang, tekanan darah tinggi, dan nyeri dada) serta gejala kejiwaan, termasuk paranoia, halusinasi, dan serangan panik.
Pasien dengan sindrom yang dikenal sebagai "delirium tipe agitatif" karena penggunaan garam mandi juga mungkin mengalami dehidrasi, hancurnya jaringan otot rangka, dan gagal ginjal. Keracunan cathinone sintetis, antara lain MDPV, mephedrone, methedrone, dan butylone, telah terbukti fatal pada beberapa kasus.
Indikasi awal adalah cathinone sintetis memiliki efek yang keras dan potensi menyebabkan kecanduan. Pengguna cathinone telah melaporkan bahwa obat ini memicu hasrat yang intens (atau dorongan kompulsif untuk menggunakan obat lagi) dan bahwa zat ini sangat adiktif. Konsumsi yang sering menyebabkan toleransi, ketergantungan, dan gejala penarikan yang kuat ketika tidak lagi mengonsumsinya.
Bahaya garam mandi yang mengandung cathinone diperparah oleh kenyataan bahwa produk ini dapat mengandung zat lainnya, bahan-bahan yang tak diketahui yang mungkin memiliki efek merugikan.
Source :
http://www.reimie.com/2013/01/jenis-obat-yang-digunakan-oleh-raffi.html
http://health.kompas.com/read/2013/01/29/14415692/.Cathinone.Stimulan.yang.Mirip.Ekstasi.
http://omkicau.com/2013/02/03/efek-metilon-raffi-ahmad-jika-diberikan-pada-kicauan-burung-ngedan-setelah-itu-ko/
Demikian artikel tentang Apa itu Katinona (cathinone) ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Apa itu Katinona (cathinone) ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.